YON-KAV - Dua kapal asing asal Cina yakni Sino 26 dan 35 diledakkan. Danlantamal IX Ambon, Laksamana Pertama Nur Singgih Prihartono, mengaku belum puas dengan penenggelaman dua kapal asing asal Cina yakni Sino 26 dan 35. Masih ada kapal-kapal lainnya yang menunggu dieksekusi. 2 kapal ikan tersebut melakukan penangkapan ikan secara illegal di Laut Arafuru yang merupakan bagian dari teritori Indonesia. Mereka melanggar hukum yuridiksi perairan Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memimpin penenggelaman 81 Kapal Pelaku Penangkapan Ikan Ilegal (Illegal Fishing) serentak di 12 daerah berbeda dengan komando pusat berada di Lapangan 7 Syawal Negeri Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (01/04/2017).
Baca Juga: Selama Gitarku Masih Terdengar, Tak Boleh Berhenti MENYERANG...!
Selaku Komandan Satgas 115, Susi Pudjiastuti memberi perintah dengan menghitung mundur kepada 11 daerah lainnya melalui jaringan komunikasi konferensi video (video conference) secara langsung. Daerah lain yang menjadi lokasi penenggelaman adalah Aceh 3 kapal, Belawan (Sumatera Utara) 7 kapal, Tarempa (Kep. Riau) 10 kapal, Natuna, Ranai (Kep. Riau) 29 kapal, Tarakan (Kalimantan Utara) 6 kapal, Bali 1 kapal, Bitung (Sulawesi Utara) 9 kapal, Ternate (Maluku Utara) 4 kapal, Merauke (Papua) 1 kapal, Sorong (Papua Barat) 1 kapal, Pontianak (Kalimantan Barat) 8 kapal, Ambon (Maluku).
Menurut Pudjiastuti, dipilihnya Maluku sebagai pusat Komado 12 daerah pelaksana penenggelaman adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap putusan Kejaksaan Negeri Maluku yang inkracht atas nasib tiga KM. Sino yang telah diproses peradilan selama dua tahun.
“Saya sengaja memindahkan komando dari 12 daerah penenggelaman ke Maluku karena saya ingin menunjukkan bahwa di Maluku pemerintah Indonesia tetap berdaulat, dan NKRI tidak boleh kalah oleh mafia illegal fishing” jelas Pudjiastuti.
Baca Juga: Komando..! Komando..! Semua tiarap..! Tiarap!...Detik-Detik Paling MENEGANGKAN Bagi Kopassus. Dunia Terperangah..!
Pada kesempatan ini, Pudjiastuti menyampaikan apresiasi kepada aparat hukum, pengadilan perikanan Ambon, dan seluruh jajarannya dengan keputusan berkeadilan bagi negara.
“Alasan kedua memilih Morela sebagai tempat pelaksanaan penenggelaman, karena itu sesuai dengan janji saya saat kunjungan terakhir Desember lalu. Saat itu masyarakat meminta disediakan rumpon maka kapal yang akan ditenggelamkan ini nantinya akan menjadi rumpon, tempat persinggahan ikan” tambah Pudjiastuti.
Penenggelaman dua kapal pelaku illegal fishing di perairan Morela yaitu KM. Sino 26 berkapasitas 265GT (Gross Tonnage) dan KM. Sino 35 berkapasitas 268GT dimusnahkan dengan peledak berdaya kecil (70kg) dimana radius efek ledakan hanya 1 – 2 meter. Perhitungan ini dirasa cukup untuk melakukan penenggelaman tanpa menggangu ekosistem bawah laut.
Karena ditujukan sebagai rumpon atau rumah ikan, maka Lantamal IX Ambon selaku pelaksana teknis penenggelaman menempatkan kedua kapal pada area dangkal, dimana jarak area peledakan dengan garis pantai sekitar 250 meter dan akan tenggelam pada kedalaman 25 – 30 meter.
Baca Juga: [Video] Jadi JAWARA Tak Terkalahkan, Prajurit Kopassus Ini Malah Bingung...!
Sejak penangkapan Satgas 115 terhadap 5 kapal pelaku illegal fishing pada Februari 2015, baru 3 kapal yang telah mendapat kekuatan hukum tetap (inkracht) yaitu KM. Sino 26 dan KM. Sino 35 yang ditenggelamkan sedangkan KM. Sino 36 diberikan kepada negara untuk dijadikan museum di perairan Pangandaran, Jawa Barat.
Sementara itu, KM. Sino 15 dan KM. Sino 27 masih menunggu hasil keputusan Kejaksaan. Kegiatan penenggelaman berjalan cukup lancar meskipun hujan deras sempat turun selama 15 menit dan cukup mengganggu jaringan komunikasi konferensi video.
Hadir dalam prosesi penenggelaman, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Asman Abnur, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Satgas 115, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrahman, Dirops Satgas 115 Laksamana TNI Wahyudi Hendro Diyono MM, Gubernur Maluku Ir. Said Assagaf, Kajari Ambon, Kodam XVI/Pattimura, Bakamla Zona Timur, Ditpol Air Polda Maluku, DKP Prov Maluku, Telkomsel, serta perwakilan instansi pemerintah daerah.
Sumber: rri.co.id | kumparan.com
0 Response to "BLAAR...! Dua Kapal Pencuri China Ukuran Besar Diledakkan TNI AL. Warga Bersorak Ramai...!"
Posting Komentar